04 October 2008

Blog baru

Silahkan anda mengunjungi blog baru kami di http://santomikael.wordpress.com/

Terima kasih

02 October 2008

Doa kepada Malaikat Agung St Mikael (oleh: Romo William P. Saunders *)

Saya ingat, semasa saya masih kanak-kanak, Doa kepada St Mikhael didaraskan setelah perayaan Misa. Lalu, sekitar tahun 1960-an kita berhenti mendoakannya. Sekarang, saya perhatikan di beberapa paroki mulai lagi didaraskan Doa kepada Malaikat Agung St Mikhael. Mohon tanggapan.

~ seorang pembaca di Sterling

Pertama-tama, marilah kita merenungkan St Mikhael dan perannya dalam sejarah keselamatan. Malaikat Agung St Mikhael, yang namanya berarti, “siapa yang seperti Allah,” memimpin balatentara para malaikat yang mencampakkan setan beserta para malaikat yang memberontak ke dalam neraka (lihat “Pertempuran Besar di Surga”); pada akhir zaman, ia akan menghunus pedang keadilan guna memisahkan yang baik dari yang jahat (bdk Why 12:7 dst).  

 

Para Bapa Gereja awali mengenali peran penting para malaikat dan malaikat agung, teristimewa St Mikhael. Theodoret dari Cyr (393-466) dalam tulisannya Tafsiran Daniel mencatat, “Diajarkan kepada kita bahwa tiap-tiap kita dipercayakan ke dalam pemeliharaan seorang malaikat pribadi yang menjaga dan melindungi kita, serta membebaskan kita dari perangkap roh-roh jahat. Para malaikat agung diserahi kepercayaan untuk melindungi bangsa-bangsa, seperti yang diajarkan Musa, dan yang selaras dengan kata-kata Daniel, sebab ia sendiri berbicara tentang `pemimpin orang Persia,' dan sesudahnya `pemimpin orang Yunani,' sementara ia menyebut Mikhael `pemimpin orang Israel.'” Para Bapa Gereja juga beranggapan bahwa St Mikhael berdiri menjaga di pintu gerbang Firdaus setelah Adam dan Hawa diusir; St Mikhael adalah malaikat yang dengan perantaraannya Tuhan memaklumkan Sepuluh Perintah Allah, yang menghalangi jalan Bileam (Bil 22:20 dst), dan yang menumpas bala tentara Sanherib (2 Taw 32:21).

St Basilus dan para Bapa Yunani lainnya menempatkan St Mikhael sebagai Pemimpin segenap malaikat. Dengan munculnya teori dan gagasan mengenai “sembilan paduan suara malaikat,” sebagian mengatakan bahwa St Mikhael adalah pemimpin para Serafim, paduan suara pertama. (Tetapi, St Thomas Aquinas menempatkan St Mikhael sebagai pemimpin paduan suara terakhir para malaikat).

Sejak lama orang berseru kepada Malaikat Agung St Mikhael memohon perlindungannya dalam berbagai peristiwa. Pada tahun 590, suatu wabah hebat menyerang Roma. Paus St Gregorius Agung memimpin suatu arak-arakan melintasi jalan-jalan sebagai tindak penitensi, silih atas dosa dan memohon pengampunan. Di makam Hadrian (sekarang Kastil Sant'Angelo dekat Basilika St Petrus), St Mikhael menampakkan diri dan menyarungkan pedangnya sebagai tanda berakhirnya wabah. Sesudahnya, Bapa Suci membangun sebuah kapel di puncak makam tersebut dan sebuah patung besar St Mikhael yang berdiri di sana hingga sekarang.

Dalam tradisi Gereja Katolik, St Mikhael dikenal memiliki empat tugas penting: (1) terus melanjutkan pertempurannya melawan setan dan para malaikat yang memberontak lainnya; (2) menyelamatkan jiwa-jiwa kaum beriman dari kuasa setan, teristimewa pada saat ajal; (3) melindungi Umat Allah, baik bangsaYahudi dari Perjanjian Lama maupun Umat Kristiani dari Perjanjian Baru; (4) dan akhirnya, menghantar jiwa-jiwa orang yang meninggalkan dunia ini dan membawa mereka ke hadapan Tuhan kita untuk pengadilan khusus, dan pada akhir jaman, untuk pengadilan terakhir. Karena alasan-alasan di atas, gambar-gambar Kristiani melukiskan St Mikhael sebagai seorang laskar ksatria, mengenakan perlengkapan perang, menghunus pedang atau tombak, sementara berdiri penuh kemenangan di atas ular atau lambang setan lainnya. Terkadang, St Mikhael digambarkan memegang timbangan keadilan atau Kitab Kehidupan, keduanya melambangkan pengadilan terakhir.

Sebagai umat Katolik, melalui ritus-ritus liturgis, kita mengenangkan peran penting St Mikhael dalam melindungi kita terhadap setan dan kuasa-kuasa kejahatan. Suatu madah persembahan kuno dalam Misa Arwah meneguhkan peran St Mikhael ini, “Tuhan Yesus Kristus, Raja Kemuliaan, bebaskanlah jiwa-jiwa segenap umat beriman yang telah meninggal dunia dari siksa neraka dan jurang yang dalam; bebaskanlah mereka dari mulut singa agar neraka jangan sampai menelan mereka dan agar jangan sampai mereka jatuh ke dalam kegelapan, melainkan kiranya St Mikhael, sang pembawa panji-panji, membimbing mereka ke dalam terang mulia, seperti yang dulu Engkau janjikan kepada Abraham dan keturunannya. Kami persembahkan kepada-Mu, ya Tuhan, kurban-kurban dan doa; sudilah Engkau menerimanya demi jiwa-jiwa yang kami kenangkan pada hari ini. Perkenankanlah mereka, ya Tuhan, melewati kematian menuju kehidupan seperti yang dulu Engkau janjikan kepada Abraham dan keturunannya.”

Dalam Misa Tridentine, sejak tahun 1200-an, umat beriman berseru kepada St Mikhael dalam Seruan Tobat, bersama dengan seruan kepada Santa Perawan Maria, St Yohanes Pembaptis, serta St Petrus dan Paulus; seruan kepada para kudus ini mengilhami umat beriman untuk ingat akan panggilan kepada kekudusan dan ketakbercelaan Gereja Jaya di surga.

Hampir sepanjang abad ke-20, umat beriman mendaraskan Doa kepada St Mikhael pada akhir Misa. Pada akhir 1800-an, Paus Leo XIII (wafat 1903) mendapat penglihatan yang menubuatkan datangnya abad penderitaan dan perang. Usai mempersembahkan Misa Kudus, Bapa Suci sedang bercakap-cakap dengan para kardinal, ketika tiba-tiba beliau jatuh tak sadarkan diri. Segera para kardinal memanggil dokter. Denyut nadi Bapa Suci tak dapat dideteksi; orang takut kalau-kalau Bapa Suci telah berpulang. Sekonyong-konyong, Paus Leo bangun dan mengatakan, “Betapa aku diperkenankan melihat suatu penglihatan yang amat mengerikan!” Dalam penglihatan tersebut, Tuhan mengijinkan setan memilih suatu abad di mana ia boleh melancarkan serangan-serangannya yang paling dahsyat melawan Gereja. Iblis memilih abad ke-20. Bapa Suci begitu tergerak hatinya oleh penglihatan ini hingga beliau menyusun suatu doa kepada Malaikat Agung St Mikhael, “Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin.” Pada tahun 1886, Paus Leo menginstruksikan agar doa ini didaraskan pada akhir Misa. (Ketika Paus Paulus VI menerbitkan “Novus Ordo” Misa pada tahun 1968, Doa kepada St Mikhael dan pembacaan “injil terakhir” pada akhir Misa dihapuskan.)

Peran St Mikhael amat menonjol dalam Ritus Eksorsisme (= Pengusiran Setan), khususnya dalam masalah infestatio diabolica (= pendudukan setan) atas tempat. Di sini imam berdoa, “Pemimpin Balatentara Surgawi yang mulia, Malaikat Agung St Mikhael yang kudus, belalah kami dalam pertempuran melawan pemimpin dan kuasa-kuasa dan penguasa-penguasa kegelapan di dunia ini, melawan roh-roh jahat yang dulunya adalah para malaikat. Sudi datanglah menolong manusia yang diciptakan Tuhan menurut gambar-Nya Sendiri dan yang ditebus-Nya dari tirani setan dengan harga yang sangat mahal. Gereja menghormati engkau sebagai penjaga dan pelindungnya. Tuhan mempercayakan ke dalam pemeliharaanmu segenap jiwa-jiwa yang telah ditebus, agar engkau menghantar mereka ke dalam kebahagiaan di surga. Mohonkanlah kepada Raja Damai agar Ia meremukkan setan di bawah kaki kami; sehingga setan tak lagi dapat menawan manusia dan dengan demikian melukai Gereja. Persembahkanlah doa-doa kami kepada Allah yang Mahatinggi, agar belas kasihan-Nya segera dicurahkan atas kami. Tawanlah Binatang itu, si Ular Tua, yang adalah musuh dan Roh Jahat, dan rendahkanlah ia hingga ke ketiadaan abadi, agar ia tak lagi membujuk bangsa-bangsa.”  

Pada musim semi tahun 1994, Bapa Suci Yohanes Paulus II mendorong umat beriman untuk mendaraskan Doa kepada Malaikat Agung St Mikhael. Beliau juga mendesak demi dipraktekkannya kembali pendarasan doa tersebut dalam Misa Kudus. (Harap diperhatikan bahwa Bapa Suci tidak mengamanatkan pendarasan doa tersebut dalam Misa.) Jelas, Bapa Suci bermaksud menanggapi kejahatan-kejahatan hebat yang kita lihat terjadi di dunia kita ini - dosa-dosa aborsi, eutanasia, pornografi, percabulan, penyiksaan anak, terorisme, pembantaian bangsa-bangsa tertentu dan lain sebagainya. Tak diragukan lagi, setan dan para malaikat lainnya yang memberontak sedang melakukan yang terbaik guna menjerumuskan jiwa-jiwa ke dalam neraka. Kita membutuhkan pertolongan St Mikhael. Oleh sebab itulah, kini banyak paroki mendirikan tempat doa demi menghormati St Mikhael ataupun mendaraskan Doa kepada Malaikat Agung St Mikhael di akhir Misa.

 

* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Christendom's Notre Dame Graduate School in Alexandria.

sumber : “Straight Answers: Prayer to St. Michael” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2005 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

http://yesaya.indocell.net/1x1.gif

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.

29 September 2008

HARI RAYA 3 MALAIKAT AGUNG

Hari ini adalah Hari Raya 3 Malaikat Agung, untuk itu marilah kita mohon doa Malaikat Agung, St Gabriel, St Mikael dan St Rafael, agar kita selalu dalam lindungan Allah Bapa ...

Malaikat Allah, Engkau diutus oleh Allah untuk melindungi umatNya dan menghantar mereka ke tempat yang telah ditentukan olehNya

Ya Malaikat pelindung kami, kami bersyukur kepada Allah karena Dia sendiri berkenan mengutus Enkau mendampingi dan melindungi kami

Sudilah Engkau melindungi kami terhadap semua yang membahayakan diri kami, bila bahaya itu sudah dekat, sudilah Engkau melawannya demi keselamatan kami, sedangkan kalau bahaya itu masih jauh, bimbinglah kami menempuh jalan lain yang lebih aman. Semoga Engkau selalu mengingatkan kami akan kebaikan dan jangan merelakan kami melakukan hal-hal yang kurang berkenan pada Allah

Kalau kami menghadapi godaan mohonkanlah kekuatan dari Allah agar kami tidak goyah dan kalau kami jatuh kedalam dosa, sudilah Engkau membimbing kami untuk bertobat

Lindungilah kami dalam ketenangan dan jagalah kami bila kami tidur, sudilah engkau memberikan kekuatan bila kami lemah

Doakanlah kami selalu agar dapat mengamalkan hidup Kristen dengan tulus hati. Mohonkanlah kami rahmat Allah agar kami mampu menjadi pewarta Kabar Gembira, seperti Malaikat Gabriel dan menumpas kejahatan seperti Malaikat Mikael

Ya Malaikatku, semoga kami selalu mengikuti bimbinganmu dan bersama Engkau perkenankanlah kami selalu melambungkan pujian serta syukur kepada Allah dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami, amin

24 September 2008

Mewujudkan habitus baru yang bersumber dari kemurahan hati Allah (Pertemuan 4)

Bacaan Kitab Suci : Roma 12 : 9-21


Rm 12:9            Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Rm 12:10        Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Rm 12:11        Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Rm 12:12        Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Rm 12:13        Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!

Rm 12:14        Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Rm 12:15        Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!

Rm 12:16        Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

Rm 12:17        Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

Rm 12:18        Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

Rm 12:19        Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Rm 12:20        Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.

Rm 12:21        Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!


Mencermati Kitab Suci

> Keadaan seperti apa yang membuat Paulus prihatin pada umat di Roma ?

> Wujud nyata yang bagaimana yang diharapkan Paulus kepada umatnya di Roma ?

> Hal manakah yang merupakan sumber kemurahan hati Allah ?


Hal-hal mana yang menggambarkan habitus baru yang bersumber dari kemurahan hati ?


22 September 2008

Surat Himbauan Keuskupan Agung Jakarta

Pastikan Anda Terdaftar sebagai Pemilih dalam
 Pemilu 2009 !


Memilih dalam Pemilu 2009 adalah hak sekaligus tanggung jawab setiap warga negara Indonesia, termasuk umat Katolik di KAJ, yang ingin selalu setia berbakti pada negara dan bangsa.  
Tidak memilih (golput) berarti membuka kesempatan pada pihak-pihak yang tidak kita kehendaki untuk memerintah negara, sebab mereka dipilih oleh pihak lain.

Maka, gunakan hak pilih Anda!

Pastikan NAMA ANDA TERDAFTAR
sebagai pemilih dalam Pemilu 2009 !!

CARANYA:
 
  1. Melalui SMS (bagi penduduk di wilayah DKI Jakarta):
    ketik CEK
    NO KTP NAMA SESUAI KTP kirim ke 0812-10-45678-4
  2. Cari dan cermati lembar pengumuman Daftar Pemilih Sementara yang tertempel di lingkungan RT/RW/kantor kelurahan di mana Anda tinggal.
  3. Tanyakan kepada petugas yang berwenang (ketua RT/RW, petugas kantor kelurahan/Panitia Pemungutan Suara setempat).
Mari berpartisipasi dalam Pemilu 2009.
Mari mewujudkan iman kita pada Kristus 
dengan ungkapan bakti bagi negara dan bangsa.


Jakarta, 11 September 2008
Keuskupan Agung Jakarta
 

Baca juga :

Surat Himbauan "Menggerakkan Umat KAJ untuk Ikut Serta

dalam Pemilu 2009" 

(Pastikan Nama Anda Terdaftar sebagai 

Pemilih)

Dikutip dari : http://www.kaj.or.id./









14 September 2008

Pertemuan 3 - Bermurah Hati Kepada Masyarakat


Bacaan Kitab Suci : 2 Korintus 9 : 6-15

2Kor 9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

2Kor 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

2Kor 9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

2Kor 9:9 Seperti ada tertulis: “Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya.”

2Kor 9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

2Kor 9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

2Kor 9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

2Kor 9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,

2Kor 9:14 sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.

2Kor 9:15 Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!

Mencermati Kitab Suci :

> Sejauh mana saya telah memberi dengan suka cita dan tulus hati ?

> Bagaimana perasaan saudara apabila saudara melihat ada orang yang memberi dengan terpaksa atau mengharapkan pamrih ?

> Apakah yang saya rasakan bila suatu saat saya sedang kesusahan namun tidak ada yang mau memberi bantuan ?

> Apa yang harus saya lakukan dengan segala berkat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada saya ?

> Bagaimana pendapat saudara dengan pernyataan bahwa memberi derma berarti memenuhi hak orang miskin ?

> Setelah merenungkan kelima pertanyaan diatas, apakah saya sudah cukup memperhatikan sesama saya ? Apa yang masih harus saya perbuat ?

Refleksi dan membangun niat :

Kisah nyata :

Beberapa waktu yang lalu di Kalkuta, Ibu Teresa tidak memilki gula untuk anak-anaknya. Mendengar hal itu, seorang bocah Hindu berumur empat tahun, pulang ke rumahnya dan menceritakan kepada orang tuanya, “Aku tidak akan makan gula selama tiga hari; aku akan memberikan gula jatahku kepada Ibu Teresa”

Suatu malam seorang lelaki datang ke rumah Ibu Teresa dan menceritakan tentan sebuah keluarga dengan delapan anak yang tidak makan selama beberapa hari. Ibu Teresa mengambil beras dan pergi ke rumah mereka. Ibu dari delapan anak tersebut menerima beras dan membaginya menjadi dua bagian, lalu pergi. Ketika kembali, Ibu Teresa bertanya kepadanya, “Kemana engkau pergi ? Apa yang telah engkau perbuat ?” Ibu itu menjawab, “Tetangga saya juga lapar”. Rupanya ia memberikan separuh berasnya kepada tetangganya

(Dikutip secara bebas dari buku “Maria Bunda Pendamai”, halaman 17-18, karangan Ibu Teresa dari Calcutta dan Br Roger dari Taize, Penerbit Kanisius, 1998)

Pertanyaan refleksif :

> Apa yang menyebabkan seorang bocah berumur empat tahun dan seorang ibu miskin masih mampu berbagi dengan orang-orang yang berkekurangan ?

> Sejauh mana kepedulian kita kepada orang-orang miskin, orang-orang lapar dan tuna wisma ?

> Bagaimana perasaan kita setelah kita dapat membantu mereka ? Sebaliknya apa perasaan kita jika kita melewatkan kesempatan untuk membantu mereka ?

Dikutip dari : Bahan Renungan Bulan Kitab Suci - Komisi KKS - KAJ

09 September 2008

Butir - Butir Permenungan Tambahan (Bulan Kitab Suci)

Dalam pertemuan ini (Pertemuan 2) dibahas / direnungkan perbuatan-perbuatan dalam bermurah hati yang sering dialami dalam hidup sehari-hari, bukan hanya sebagai orang / pribadi tapi secara keseluruhan

Kebanyakan orang akan memberi kelebihannya setelah diminta bukan karena inisiatif atau belas kasihan

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita alami hal-hal yang tidak kita sadari, yaitu perbuatan baik yang diterima dari sekitarnya. Jika merasakannya, maka orang itu akan berbuat baik kepada orang yang telah berbuat baik kepadanya saja

Allah memotivasi manusia dengan janji-Nya, dan manusia ingin sekali melakukannya tapi sangat sulit melakukannya. Berat karena ini harus melawan hati, perasaan, harga diri serta ego diri sendiri

Allah menunjukkan kesungguhan akan kemurahan hatiNya, nasihatNya di ayat-ayat terakhir dalam perikop ini mengatakan apa yang dituai itulah yang telah ditanamnya dan semuanya itu akan diukur menurut ukurannya

08 September 2008

MEMBERDAYAKAN LINGKUNGAN UNTUK BERMURAH HATI



Bacaan Kitab Suci : Lukas 6 : 30-38


Luk 6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.

Luk 6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

Luk 6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.

Luk 6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.

Luk 6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

Luk 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

Luk 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Luk 6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.

Luk 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."


Mencermati Kitab Suci :


Pertanyaan pendalaman teks Kitab Suci :


> Dalam ayat 32, hal apa yang Allah inginkan dari kita ?

> Apa makna sebenarnya dari ayat 35 ? Apakah ada hubungannya dengan ayat 31 ?

> Ayat berapa yang sering terjadi dalam kehidupan dalam hal berbuat baik ?

> Dari bacaan keseluruhan diatas Lukas mau menekankan hal apa kepada pembaca ?


Kisah Renungan :


Seorang ibu sangat bingung bagaimana harus memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya yang selalu bertambah setiap harinya. Ia mengungkapkan kepada sahabat terdekat se lingkungannya.

Pada suatu pertemuan lingkungan, sahabatnya mengungkapkan kepada para hadirin, kemudian ada seorang Bapak yang mengusulkan kepadanya untuk berjualan kue dengan modal yang diberikan oleh sejumlah umat di lingkungannya


Seorang ayah berkeluh kesah kepada sahabatnya bagaimana sulitnya memasukkan anaknya ke suatu sekolah Katolik karena besarnya biaya dan ketidakpercayaan Yayasan sekolah tersebut akan keadaan ekonomi rumah tangganya

Kebetulan sahabatnya itu adalah seorang guru si sekolah tersebut. Sahabatnya itu secara diam-diam menghubungi pihak kepala sekolah dan membicarakan kepada pimpinan Yayasan dan kemudian menerangkan kondisi yang sebenarnya rumah tangga dari sahabatnya itu dan terus berjuang memberikan informasi yang sesungguhnya sehingga pihak sekolah dapat mengetahui dengan jelas akan duduk permasalahan yang sebenarnya


Ada seorang berada di suatu lingkungan, ia termasuk salah satu pimpinan perusahaan besar terkenal. Ia sebenarnya orang yang baikdan ramah tetapi karena posisinya, ia sering dijauhi oleh banyak orang karena segan dan sungkan sehingga ia sulit memperoleh kawan untuk berbincang dan bertukar pikiran.

Ia kemudian bergabung dengan suatu kelompok doa yang tidak begitu mengenal siapa dirinya dan aktif disana sehingga ia memperoleh beberapa orang untuk kawan berbagi cerita dan bertukar pikiran.

Ia tidak lagi sendirian karena ada beberapa orang yang kemudian setelah mengenalnya tetap bersahabat baik dengannya


Pertanyaan refleksif :


> Pengalaman akan Allah manakah (yang dialami sendiri) yang menggerakan hatiku untuk bermurah hati di lingkungan ini ?

> Apa yang telah dan akan ku lakukan untuk bermurah hati kepada lingkunganku ini ?

> Harapan apa yang akan diwujudkan jika semua warga lingkungan ku bermurah hati ?


Semoga bermanfaat


Dikutip dari : Bahan Renungan Harian – Komisi KKS KAJ


Lukisan : Michaelangelo


04 September 2008

PERTEMUAN 1 - REFLEKSI DAN MEMBANGUN NIAT :

Kisah Nyata :

Dalam tulisannya di harian Kompas, salah seorang dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, memperhatikan berbagai kebijakan pemerintah kita dalam 10 tahun terakhir ini, telah membuat beras mustahil dibeli oleh penduduk miskin
Meninggalnya seorang ibu bersama bayi tujuh bulan di kandungan karena kelaparan di Makasar merupakan puncak gunung es dan pelanggaran hak dasar warga negara yaitu hak atas hidup
Wakil rakyat di DPR hanya disibukkan oleh tugas merampungkan paket RUU Pemilu dan politik dan semuanya hanya bicara tentang problem besar
Mereka lupa pada isu mendasar yang menjadi hak warga negara, seperti kesejahteraan
Masih adakah orang yang bermurah hati bagi sesama ?

Membangun niat :

> Apa yang diharapkanTuhan Jesus Kristus dariku ?
> Sejauh mana keluargaku telah memberi perhatian kepada orang yang dianggap lemah dan dianggap rendah statusnya dalam lingkungan keluargaku (PRT) ?
> Apakah yang perlu aku tingkatkan dan kembangkan bersama keluargaku untuk peduli kepada mereka yang lemah yang membutuhkan pertolongan di sekitarku ?

Semoga bermanfaat

Dikutip dari : Bulan Kitab Suci 2008 - Komisi KKS - KAJ

31 August 2008

PERTEMUAN 1 - MEMBERDAYAKAN KELUARGA UNTUK BERMURAH HATI



DOA PEMBUKAAN :


Allah Bapa yang maharahim, sumber pengharapan serta pertolongan kami, Engkau senantiasa menyertai setiap langkah hidup kami agar kami selalu berbuat baik bagi sesama kami.

Bukalah hati dan pikiran kami serta berilah kekuatan baru dalam terang Roh Kudus-Mu; agar kami mampu memdengarkan, menghayati dan melaksanakan ajaran Putra-Mu, supaya kami memilki kepekaan untuk bermurah hati dan berbelas kasihan terhadap penderitaan orang lain. Sebab Engkau telah bermurah hati kepada kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, amin




BACAAN KITAB SUCI : Matius 25 : 31-46


Mat 25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama- sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

Mat 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,

Mat 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Mat 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

Mat 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Mat 25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?

Mat 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?

Mat 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

Mat 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Mat 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Mat 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;

Mat 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.

Mat 25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

Mat 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

Mat 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."


MENCERMATI KITAB SUCI :


1. Apa yang mula-mula dikerjakan Sang Raja sebagai Hakim Agung, dalam pengadilan terakhir-Nya ?

2. Perbuatan apa yang dilakukan oleh kelompok yang duduk disebelah kiri-Nya dan apa yang diperbuat oleh kelompok disebelah kanan-Nya ? Mengapa nasib mereka berbeda ?

3. Kedua kelompok (“domba” dan “kambing”) memberikan pertanyaan yang sama kepada sang Raja, mengapa mere tidak mengenal Raja itu ?

4. Hal apa yang bisa kita petik dari ajaran Jesus ini ?


Anda dapat berpartisipasi dengan menjawab, memberi pendapat, komentar atas pertanyaan diatas dengan meng klik komentar


Semoga bermanfaat


Dikutip dari : Bulan Kitab Suci 2008 – Bahan Renungan Harian – Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Agung Jakarta


Lukisan : St Matius - Michaelangelo