30 July 2008

Spiritualitas Kerasulan Doa

Seputar kerasulan doa :

Apakah Kerasulan Doa itu ?

Kerasulan Doa (KD) adalah salah satu jalan-kesucian yang disediakan dan ditawarkan Gereja Katolik kepada kita semua. Sebutan “jalan” menunjuk pada sisi dinamis dari proses yang mesti kita tempuh dengan bantuan rahmat Tuhan

Apa saja praktek jalan-kesucian yang ditawarkan Kerasulan Doa pada umumnya ?

Ada lima program atau agenda. Kita diajak untuk :

1. Setiap hari mendoakan Persembahan-Harian, dengan Ekaristi sebagai sumber dan pusatnya

2. Memupuk kebaktian kepada Hati Jesus Yang Maha Kudus, maupun

3. Kebaktian kepada Bunda Maria, juga

4. Mengembangkan kesepahaman denga Gereja, serta

5. Mengembangkan hidup rohani secara bertanggung-jawab

Dengan demikian, Kerasulan Doa disebut juga sebagai sekolah-doa

Apakah Kerasulan Doa itu terbuka untuk semua orang katolik ?

Benar, karena Spiritualitas Kerasulan Doa bersifat sangat katolik (umum), maka semua orang Katolik - baik klerus, religius maupu awam _ bisa ikut serta didalam gerakan doa ini

Sudah sejak lama para Paus menganjurkan agar setiap orang Katolik bergabung dalam gerakan doa ini

Mendiang Paus Pius XI pernah berkata : “Ada banyak kerasulan (dalam Gereja) kerasulan doa, kerasulan kerja, kerasulan media massa, kerasulan sabda … tetapi tidak setiap kerasulan tersebut memungkinkan semua orang Katolik bisa menjadi anggotanya … Namun demikian, semua hendaknya menjadi anggota Kerasulan Doa karena semua bisa berdoa. Kerasulan itulah menjadi tugas semua” (29 September 1927)

Kapan dan dimana untuk pertama-kalinya Kerasulan Doa dimulai ?

Kerasulan Doa bermula dari gerakan sekelompok frater Jesuit (Serikat Jesus) di Vals, Perancis pada tahun 1844

Para frater begitu antusias untuk segera bekarja di tanah misi, tetapi tugas utama mereka saat itu adalah studi.

Bagaimana energi dan antusiasme itu disalurkan ? Sang pembimbing rohani (Pater FX Gautrelet SJ) menantang mereka : “Jadilah rasul sekarang juga, yaitu rasul doa, persembahkan segala yang kau kerjakan hari ini dalam kesatuan dengan Hati Jesus untuk segala yang Dia kehendaki, yaitu meluasnya KerajaanNya demi keselamatan jiwa-jiwa”

Inilah cikal-bakal bentuk persembahan-harian sebagaimana kita kenal sekarang

Bagaimana Kerasulan Doa lantas menjadi milik Gereja ?

Pater Henry Ramiere SJ sangat berjasa membuat gerakan tadi semakin dikenal luas, khususnya melalui bukunya tentang Kerasulan Doa. Adanya majalah “Messenger of the Sacreed Heart” (1861) juga membuat Kerasulan Doa semakin menarik minat orang-orang lain, termasuk Paus - yang lalu mempercayakan ujud bulanan (Ujud Umum) kepada kelompok Kerasulan Doa. Pada tahun1929, Ujud Misi juga ditambahkan oleh Paus

Demikianlah Kerasulan Doa menjadi kelompok-doa milik Paus, karena selama lebih dari 100 tahun para Paus tidak hanya menyetujui keberadaan Kerasulan Doa dalam Gereja Katolik, tetapi bahkan beliau juga merekomendasikan dan mempromosikan Kerasulan Doa sebagai “jalan kesucian” yang sederhana bagi semua kaum beriman

Kerasulan Doa dipercayakan kepada Serikat Jesus untuk lebih dikembangkan

Apakah dengan demikian Kerasulan Doa lantas menjadi karya para Jesuit saja ?

Tentu saja tidak. Kerasulan Doa memang bermula dari gerakan di kalangan para skolastik Jesuit, demikian juga Pimpinan (Jendral) dari ordo Serikat Jesus juga selalu ditunjuk untuk menjadi Direktur Jendral Kerasulan Doa

Akan tetapi Kerasulan Doa merupakan milik Gereja. Artinya menjadi karya kerasulan dari setiap anggota Gereja. Karena setiap anggota Gereja diharapkan turut mendukung dalam doa apa yang menjadi ujud-ujud Paus maupun para Uskup di wilayah gerejawinya masing-masing

Bersambung …

Sumber : Sekretariat Nasional Kerasulan Doa

No comments: